Saat artikel ini ditulis, Liverpool memimpin klasemen Premier League musim 2024/2025. The Reds telah menjalani 18 pertandingan dengan catatan 14 kemenangan, 3 hasil imbang, dan 1 kekalahan.
Kekalahan tunggal tersebut terjadi saat melawan Nottingham Forest di Stadion Anfield pada September lalu. Hasil ini semakin menegaskan solidnya Liverpool, dengan keunggulan 8 poin atas Nottingham Forest yang berada di posisi kedua klasemen—meski Forest sudah memainkan 19 pertandingan.
Musim ini menjadi musim yang istimewa dalam satu dekade terakhir karena Liverpool baru saja mendapatkan pelatih baru, Arne Slot, menggantikan Jurgen Klopp. Klopp merupakan salah satu pelatih terhebat yang pernah dimiliki Liverpool, dengan sederet prestasi membanggakan. Dua pencapaian paling bergengsi adalah membawa The Reds menjuarai Premier League musim 2019/2020 dan Champions League musim 2018/2019.
Meski banyak fans Liverpool awalnya meragukan Slot sebagai penerus Klopp, keraguan tersebut mulai sirna berkat performa impresif dan raihan poin di paruh pertama musim Premier League ini. Permainan Liverpool di lapangan kini lebih menghibur untuk ditonton, dengan gol-gol yang lebih bervariasi dan mengandalkan kerja sama tim.
Skuat asuhan Slot tidak jauh berbeda dengan skuat yang ditinggalkan Klopp musim lalu. Meskipun beberapa pemain hengkang, Liverpool hampir tidak mendatangkan pemain baru musim ini.
Mereka hanya merekrut penyerang Federico Chiesa dari Juventus dan kiper Giorgi Mamardashvili dari Valencia—yang baru akan bergabung musim 2025/2026. Chiesa sendiri masih kesulitan masuk ke dalam line up karena masalah kebugaran dan ketatnya persaingan di lini depan Liverpool.
View this post on Instagram
Berbagai media dan pengamat sepakbola menyoroti kemiripan taktik yang diterapkan Slot dengan Klopp. Kesamaan filosofi ini menjadi pertimbangan utama petinggi Liverpool dalam memilih Slot sebagai pengganti yang ideal, setelah Klopp memutuskan meninggalkan klub karena alasan pribadi.
Mantan pelatih Feyenoord ini merupakan sosok yang mengedepankan permainan ofensif dengan pressing ketat. Berbeda dengan Klopp, Slot tidak sekadar mengandalkan transisi cepat dan serangan balik. Taktiknya justru memberikan keleluasaan lebih besar kepada para pemain untuk mengkreasikan peluang menjadi gol.
Adaptasi Slot dengan skuat Liverpool dimudahkan oleh kehadiran beberapa pemain yang berasal dari Belanda. Virgil Van Dijk, Ryan Gravenberch, dan Cody Gakpo—yang ketiganya menjadi bagian skuat inti Liverpool musim ini—berasal dari negara yang sama dengan sang pelatih.
Berikut beberapa poin catatan sistem permainan yang diterapkan Slot selama paruh musim pertamanya melatih Liverpool.
Operan Pendek dan Akurat untuk Memancing Lawan
Liverpool di era Klopp dikenal dengan gaya permainan yang dijuluki heavy metal football. Gaya ini mengandalkan pressing ketat dari semua lini untuk merebut bola dari lawan, yang dilanjutkan dengan umpan cepat dan akurat ke sisi sayap untuk segera diarahkan ke dalam kotak penalti.
Kala itu Klopp mengandalkan Mohamed Salah dan Sadio Mane sebagai goal scorer, sementara Roberto Firmino berperan sebagai false nine yang bertugas memancing bek lawan sekaligus menyuplai bola kepada kedua penyerang tersebut.
Taktik ini seringkali terhambat saat menghadapi tim dengan pertahanan yang disiplin, terutama yang menumpuk pemain di area belakang dan mampu memblokir aliran bola ke sisi sayap. Seiring waktu, gaya permainan Klopp menjadi lebih mudah dibaca dan diantisipasi oleh lawan.
Di sisi lain, Liverpool era Slot bermain dengan lebih tenang dan tidak tergesa-gesa dalam merebut bola dari lawan. Begitu bola berhasil direbut, permainan langsung dapat dikontrol dengan baik oleh para pemain Liverpool. Mereka bisa menembus pertahanan lawan dengan kombinasi serangan balik cepat dan umpan-umpan jarak jauh.
Jika Klopp memainkan heavy metal, maka Slot tampak seperti sedang bermain keroncong. Orkestrasi di area tengah melalui operan-operan pendek untuk mengontrol pertandingan dan membangun serangan menjadi ciri khas permainan Liverpool saat ini.
Ketika ada kesempatan, bola dialirkan melalui sayap dan langsung diberikan kepada pemain yang sedang bebas dari pengawalan. Slot memanfaatkan kemampuan fullback Liverpool untuk memberikan ancaman dari sisi sayap.
Perbedaan mencolok antara Klopp dan Slot terletak pada formasi dasar yang mereka terapkan. Klopp lebih sering mengandalkan formasi 4-3-3 dengan tiga gelandang bertipe pekerja keras yang siap berduel melawan pemain lawan. Sementara Slot terlihat lebih pakem menggunakan formasi 4-2-3-1 dengan memanfaatkan salah satu gelandang sebagai pemain kreatif.
Persamaan antara Klopp dan Slot masih terlihat dari cara keduanya memaksimalkan peran Trent Alexander-Arnold. TAA dimanfaatkan untuk mendistribusikan bola akurat dari jarak jauh dan memberikan ancaman di depan gawang lawan. Selain TAA, Mac Allister dan Salah juga semakin menonjol perannya sebagai alternatif playmaker.
Performa Lini Serang
Skuat Liverpool saat ini dihuni oleh penyerang-penyerang matang seperti Salah, Diaz, dan Gakpo. Dengan melihat performa sejauh ini saat mereka bermain bersama, ketiganya digadang-gadang bakal selevel dengan trio penyerang Liverpool di era Salah, Mane, dan Firmino.
Diogo Jota mengawali musim ini dengan cedera. Sementara itu, dua penyerang lainnya—Nunez dan Chiesa—masih belum menemukan performa terbaiknya. Meski Slot sering memberikan menit bermain kepada Nunez, ia masih kesulitan memanfaatkan peluang menjadi gol. Adapun Chiesa lebih sering absen dari line up.
Mohamed Salah menjadi pemain paling menonjol di lini penyerang Liverpool. Di usia yang tidak lagi muda, agresivitas dan ketajamannya dalam mencetak gol masih luar biasa.Sejauh ini ia sudah mengoleksi 17 gol dan 13 asis dari 18 kali penampilan bersama The Reds. Ini adalah catatan tertinggi di antara semua pemain Premier League.
Torehan tersebut menjadi semakin menarik lantaran The Egyptian King tidak hanya piawai mencetak gol, tetapi ia juga makin sering memberikan asis kepada rekan-rekan setimnya. Salah yang sebelumnya dianggap egois karena selalu berusaha menyelesaikan peluang lewat kakinya sendiri, ternyata bisa diandalkan sebagai pemberi asis di ruang-ruang sempit sekalipun.
View this post on Instagram
Strategi menarik lain dari Slot adalah keberaniannya menempatkan Luis Diaz—yang biasa bermain di sayap kiri—sebagai penyerang tengah. Sementara itu, posisi sayap kiri diisi oleh Cody Gakpo, sesuai dengan perannya di timnas Belanda. Dari posisi ini, Gakpo berhasil mencetak beberapa gol spektakuler dari luar kotak penalti.
Di lapangan, ketiga penyerang Liverpool saling bertukar posisi dengan lincah dan fleksibel. Pada momen-momen krusial, salah satu gelandang akan ikut maju ke depan untuk menciptakan keunggulan jumlah pemain.
Skema ini membuat lini serang Liverpool lebih tak terduga dan variatif dalam mencetak gol dibandingkan era Klopp yang cenderung kaku dalam pemosisian pemain. Hal ini terbukti saat Liverpool menghadapi Tottenham Hotspur—mereka berhasil mencetak 6 gol, meski juga harus kebobolan 3 gol. Beberapa gol tersebut turut diinisiasi dan dicetak melalui kombinasi penyerang dan gelandang Liverpool.
View this post on Instagram
Performa Lini Tengah
Pada musim sebelumnya, kelemahan utama di era Klopp terletak pada lini tengah yang sering kalah dalam duel. Para gelandang kesulitan merebut bola dan mendistribusikannya ke lini depan. Di sektor tengah, Liverpool hanya mengandalkan Wataru Endo sebagai satu-satunya gelandang bertahan yang bisa diandalkan untuk menahan aliran bola.
Di era Slot, Endo lebih sering masuk sebagai pemain pengganti. Sementara itu, posisi gelandang bertahan utama Liverpool dipercayakan kepada Gravenberch. Performa Gravenberch sejauh ini terbilang stabil—ia beberapa kali tampil sebagai pemain kunci dan jarang membuat kesalahan. Bersama Mac Allister dan Szoboszlai, ia membentuk trio lini tengah yang solid. Adapun Curtis Jones dan Harvey Elliot secara bergantian mengisi posisi starter saat salah satu dari ketiganya tidak dalam kondisi prima.
Jawabannya adalah data. Bahkan Klopp dulu direkrut jg by data. Arne Slot juga sama, tentunya dgn parameter yg lebih luas termasuk bagaimana ia optimalkan pemain. Bisa dilihat di awal musim Gravenberch, di match ini Bradley, sampai Curtis Jones pun improve. https://t.co/JsVVS1oWTI
— Ruang Taktik (@ruangtaktik) November 28, 2024
Performa Lini Belakang
Pada paruh musim ini, meski Liverpool sering meraih kemenangan, mereka masih rentan kebobolan. Untungnya, banyak peluang dari lawan berhasil digagalkan berkat penampilan gemilang dua penjaga gawang mereka, Alisson dan Kelleher. Kredit khusus untuk penampilan Kelleher musim ini yang sudah beberapa kali menggagalkan penalti lawan.
Lini belakang utama Liverpool saat ini diisi oleh para pemain senior seperti Van Dijk, TAA, Robertson, Gomez, Konate, dan Tsimikas. Beberapa di antara mereka sudah memasuki usia matang, sementara sebagian lainnya akan segera habis masa kontraknya. Inkonsistensi performa mereka kerap membuat tim kebobolan, sehingga Liverpool membutuhkan pemain pelapis yang sedang berada di puncak performanya.
TAA sebagai fullback kanan masih bisa digantikan dengan Conor Bradley dan Joe Gomez. Sementara di sisi kiri, Robertson memiliki Tsimikas sebagai pengganti meskipun performanya belum maksimal. Untuk posisi bek tengah, sang kapten utama Van Dijk serta Konate tetap menjadi pilihan utama. Jika salah satu atau keduanya absen, Gomez atau Quansah tentu harus siap mengisi kekosongan.
Lebih Berani Melakukan Pergantian Pemain
Slot adalah jenis pelatih yang cukup reaktif dalam menerapkan strategi. Ini bisa dilihat dari susunan pemain yang dimasukkan sebagai starter dan kebiasannya mengganti pemain di babak kedua.
Misal jika di babak pertama performa seorang pemain sedang tidak bagus dan Liverpool sulit menciptakan peluang, maka Slot tidak akan segan untuk mengganti pemain tersebut dan memberikan instruksi tertentu kepada pemain yang datang dari bangku cadangan.
Slot juga pelatih yang sering memaksimalkan jumlah pergantian pemain ketika Liverpool sudah unggul di menit-menit akhir. Dalam banyak pertandingan, Slot sering mamasukkan lima pemain pengganti. Ini berbeda dengan era Klopp yang cenderung menahan pemain utama untuk terus bermain sampai menit akhir dengan jumlah pergantian pemain yang kadang tidak sampai lima.
Catatan lainnya, Slot juga berani mengambil keputusan untuk memberi kesempatan pemain-pemain muda Liverpool berbakat untuk mematangkan kemampuannya, seperti yang dilakukan kepada Ryan Gravenberch, Conor Bradley, Curtis Jones, dan Jarell Quansah.
Pemain Baru dan Rencana Slot
Mengingat padatnya jadwal di paruh kedua musim, Liverpool sangat membutuhkan pemain pelapis berkualitas. The Reds masih harus berjuang di tiga kompetisi lainnya: Champions League, FA Cup, dan Carabao Cup. Dalam kompetisi-kompetisi tersebut, Liverpool akan menghadapi tim-tim tangguh.
Menjelang tahun baru, berbagai rumor transfer menarik mulai bermunculan. Slot tentunya punya pertimbangan tersendiri untuk menentukan pemain mana yang masih dibutuhkan untuk jangka panjang dan mana yang perlu dilepas. Hal ini menjadi semakin menarik karena Slot akan dibantu dengan peran sporting director Liverpool yang baru direkrut, yakni Richard Hughes.
Bagaimana nasib karier Nunez dan Chiesa ke depan? Apa yang akan terjadi dengan kontrak Salah dan Van Dijk? Benarkah TAA akan pindah ke Real Madrid? Siapakah pelapis ideal untuk posisi bek kanan (jika TAA pergi) dan bek kiri (pelapis Robertson/Tsimikas)? Yang tak kalah penting, apakah Liverpool akan merekrut bek tengah baru untuk memperkuat pertahanan saat para bek senior mulai mengalami kelelahan atau cedera?
Anfield’s thoughts on the Mo Salah contract standoff 💰 pic.twitter.com/OvI3FESKIq
— B/R Football (@brfootball) November 27, 2024
Memasuki tahun 2025, semua fans Liverpool berharap tim ini konsisten meraih kemenangan, menjaga pemain agar minim dari cedera, punya komposisi pemain utama dan pelapis yang saling melengkapi, serta tetap menampilkan permainan yang enak ditonton. Ini momen yang tepat untuk membuktikan bahwa Liverpool bisa lepas dari kutukan performa buruk setelah malam tahun baru!