IndiHome Si Penyelamat Rasa Bosan di Kala Pandemi

Kebutuhan internet saat ini sudah seperti kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Internet bisa diakses di mana-mana, baik saat sedang berada di rumah maupun saat bepergian jauh dari rumah. Apalagi dengan kondisi pandemi seperti sekarang ini, kebutuhan internet di rumah semakin diperlukan untuk menunjang kerja-kerja selama WFH (work from home).

Tak hanya itu saja, bagi anggota keluarga yang masih sekolah atau kuliah, internet menjadi hal yang sangat diperlukan. Tak ada internet, maka mereka tak akan bisa leluasa mengikuti pelajaran atau perkuliahan yang diselenggarakan secara online.

Terbatasnya aktivitas mobile selama pandemi membuat banyak masyarakat bosan dan jengah karena dipaksa untuk terus menerus berada di dalam rumah. Lagi-lagi, internet menjadi penyelamat. Lewat internet itulah mereka bisa menghibur diri dan keluarga untuk sekadar nonton Youtube, nonton film, streaming musik, sampai main game.

IndiHome sebagai salah satu layanan penyedia Internetnya Indonesia adalah primadona bagi kebanyakan masyarakat yang menginginkan Aktivitas Tanpa Batas. Frasa ‘Tanpa Batas’ di sini menurut saya selain bermakna bisa digunakan untuk segala aktivitas seperti yang disebutkan di atas, juga bisa bermakna akses internet IndiHome bisa dinikmati di mana-mana. Secara infrastruktur, IndiHome sekarang bisa jadi adalah yang terbaik. Alasannya mereka sudah bisa menjangkau daerah yang lebih jauh, sampai pinggiran kota.

Kalau dipikir-pikir, rasanya sudah sepuluh tahun lebih saya menggunakan layanan internet dari Telkom. Sebelum ada IndiHome, sudah lebih dulu jadi pengguna Telkom Speedy. Saat masih mahasiswa dan ngekos, layanan internet tersebut benar-benar bisa diandalkan. Selain lebih hemat ketimbang berlangganan internet lewat modem, internet dari Telkom bisa dibiayai secara patungan bersama teman-teman satu kos.

Sejak IndiHome muncul, layanan yang ditawarkan semakin variatif. Apalagi internet cepat IndiHome juga sudah disokong dengan infrastruktur fiber optik. Dengan koneksi berbasis fiber optik ini, aktivitas online meeting yang rutin saya lakukan lebih stabil, pun saat menggunakan online streaming juga sudah jarang menemui buffering.

Aktivitas download dan upload bisa jauh lebih cepat dibandingkan saat masih menggunakan Telkom Speedy. Menariknya, untuk berlangganan IndiHome ini sudah tak perlu lagi membutuhkan jaringan telepon seperti dulu.


Perangkat STB IndiHome dan UseeTV
Perangkat STB IndiHome dan UseeTV yang terpasang di rumah, sudah berlangganan sejak tahun 2018, selalu siap untuk beraktivitas tanpa batas.

Selain berselancar ria lewat internet, layanan hiburan yang ditawarkan IndiHome lewat UseeTV juga mudah digunakan. Mau nonton siaran televisi digital lewat UseeTV bisa, mau nonton tayangan sepakbola bisa lewat layanan add-on, mau nonton konser musik juga oke. Bekerja sambil sesekali menikmati tayangan-tayangan tersebut cukup untuk menurunkan stress level. Apalagi sekarang UseeTV bisa ditonton melalui aplikasi smartphone.

Saya tidak bisa membayangkan jika koneksi IndiHome belum sampai ke area yang saya tinggali. Di masa pandemi, aktivitas online semakin meningkat dan kebutuhan data juga terus meningkat. Kalau ada koneksi internet yang bandwidth-nya unlimited sepeti IndiHome, maka inilah yang sebetulnya banyak dicari orang. Sementara bila berlangganan internet lewat modem broadband, maka akan dibatasi oleh kuota bandwidth dan masa berlaku.

Beberapa waktu yang lalu, ketika ada promo menaikkan kuota internet dari 10 Mbps ke 20 Mbps, tanpa pikir panjang saya langsung mengiyakan. Dengan kuota 20 Mbps, kebutuhan internet di rumah menjadi makin lega.

Kebetulan ada beberapa perangkat elektronik yang memang sangat bergantung kepada jaringan WiFi. Selain laptop dan smartphone, juga ada perangkat IoT seperti Google Nest Mini dan smart lamp. Melalui IndiHome, yang dikenal juga sebagai internetnya untuk gamer, saya masih bisa menikmati game e-Sports populer semacam PUBG atau Mobile Legends tanpa kendala.

Uji kecepatan internet IndiHome menggunakan aplikasi Speedtest (kiri) & Fast.com (kanan)
Uji kecepatan internet IndiHome menggunakan aplikasi Speedtest (kiri) & Fast.com (kanan), menunjukkan hasil yang sama dengan paket internet yang dilanggan.

Belakangan performa aplikasi IndiHome di smartphone semakin bagus. Selain bisa cek tagihan bulanan, juga bisa dipakai untuk menambah atau upgrade layanan. Ada sistem poin yang sewaktu-waktu bisa ditukar dengan merchandise dari IndiHome atau dari jenama-jenama tertentu yang bekerja sama dengan IndiHome. Oya, bagian yang paling saya suka di aplikasi ini adalah layanan untuk pengaduan layanan jika sewaktu-waktu ada masalah koneksi internet.

Sepengalaman saya menggunakan IndiHome, rasanya baru tiga kali mengalami kendala koneksi internet. Kendala tersebut seringkali terjadi karena ada kabel fiber optik yang bermasalah di outdoor. Biasanya ditandai dengan indikator LOS modem IndiHome berwarna merah yang menyala berkedip-kedip.

Setelah membuat laporan melalui aplikasi IndiHome, keesokan harinya biasanya akan segera dihubungi oleh teknisi IndiHome untuk membuat janji datang ke rumah. Hari itu juga mereka akan dengan sigap mengecek satu per satu letak kemungkinan masalahnya. Tak sampai 30 menit, kendala tersebut biasanya langsung teratasi.


Pengalaman lain soal IndiHome baru saja terjadi kemarin. Saya kebetulan diminta mewakili kantor untuk mengurus upgrade layanan internet IndiHome dari 100 Mbps ke 200 Mbps. Namun, ternyata setelah dicari tahu, layanan ini tidak tersedia di aplikasi. Padahal, jika dibaca lewat situswebnya, IndiHome mendukung koneksi hingga 300 Mbps.

Setelah bertanya ke salah satu customer care IndiHome, akhirnya menemukan pencerahan. Saya diminta untuk datang saja ke Plasa Telkom terdekat. Di sana nanti bisa membuat pengajuan khusus corporate.

Untuk pengguna rumahan hanya diperbolehkan menggunakan kecepatan maksimal sampai 100 Mbps, agar kuota yang dilanggan tidak mubazir. Ada benarnya juga, sih. Bandwidth 100 Mbps sudah lebih dari cukup untuk internet rumahan. Bahkan dengan kuota sebesar itu lebih cocok dipakai untuk sebuah kos-kosan berpenghuni 10 orang atau sebuah warung kopi.

Jika IndiHome terus berinovasi dan melakukan peningkatan layanan kepada penggunanya, saya yakin ke depan IndiHome bakal tetap menjadi idola pengguna internet rumahan. Masyarakat tak perlu khawatir jika sesekali menemui ada kendala pada jaringan IndiHome-nya. Mau pasang IndiHome mudah, untungnya juga banyak.

Bagi saya, IndiHome masih bisa mencoba meningkatkan loyalitas pengguna dengan memberikan benefit lain agar market pengguna semakin luas dan bisa menggapai visi seperti yang tertuang dalam slogan “Lead by IndiHome”.

Misalnya memberikan diskon tagihan internet, menjual paket layanan streaming populer dengan harga terjangkau, mempercepat kecepatan koneksi dengan harga lebih terjangkau, juga memberikan harga khusus kepada kantor, UMKM, atau startup yang sehari-hari mengerjakan aktivitas-aktivitas produktif untuk tujuan sosial.

Good luck, IndiHome!

 

***

Seberapa suka kamu dengan artikel ini?

Komentar
You May Also Like