Catatan Semusim Liverpool di Premier League 2021/2022

Catatan Semusim Liverpool di Premier League 2021/2022

Premier League musim 2021/2022 telah usai. Liverpool finis di posisi kedua klasemen akhir. Torehan tersebut layak diapresiasi karena tiga hal.

Pertama, Liverpool setidaknya sudah membuktikan bahwa klasemen musim ini lebih baik daripada musim lalu dengan komposisi pemain yang mirip. Jumlah poin musim ini meningkat drastis dari 69 (musim 2020/2021) menjadi 92.

Kedua, Liverpool masih kompetitif dari awal musim hingga akhir musim bersama Manchester City. Sama-sama mengejar poin untuk memperebutkan gelar juara.

Ketiga, meski gagal meraih trofi Premier League, Liverpool sudah memenangkan dua piala kompetisi EFL Cup (Carabao Cup) dan FA Cup. Pun Liverpool masih punya peluang untuk mengangkat trofi Champions League jika berhasil memenangkan partai final melawan Real Madrid pada 28 Mei 2022 nanti.

Ada beberapa catatan menarik untuk merayakan kesuksesan Liverpool selama musim kompetisi 2021/2022. Anggap catatan ini adalah hasil napak tilas dari fans yang semakin hari semakin tak sabar menyaksikan laga-laga Liverpool selanjutnya!

Skuat dan Transfer Pemain

Bisa dibilang, skuat Liverpool pada musim 2021/2022 tidak jauh berbeda dengan skuat Liverpool musim sebelumnya. Di awal musim, The Reds praktis hanya mendatangkan bek tengah Ibrahima Konate sebagai pelapis Van Dijk dan Joel Matip.

Masih membekas di ingatan, pada musim 2020/2021, Liverpool sempat kelimpungan dengan banyaknya cedera yang dialami oleh para bek tengah. Musim itu, Liverpool sering sekali berganti pasangan bek. Tercatat ada delapan belas kombinasi pasangan bek tengah yang coba dipasangkan Jurgen Klopp kala itu.


Klopp terpaksa memainkan gelandang menjadi bek tengah atau mengeluarkan bek cadangan seperti Nathaniel Phillips, Rhys Williams, juga Ozan Kabak untuk melakoni laga-laga penting di Premier League. Beruntung, Liverpool musim itu masih bisa finis di peringkat ketiga di bawah Manchester City dan Manchester United.

Pada musim 2021/2022, Klopp sudah tak perlu lagi menggunakan jasa bek-bek tersebut. Seiring dengan mulai bugarnya pemain-pemain yang sebelumnya cedera (Van Dijk, Matip, juga Gomez), rotasi yang dilakukan Klopp di sisi pertahanan juga sudah lebih baik dengan merekrut Konate.

Di sisi kiper, Klopp masih mempercayakan kiper nomor satu kepada Alisson. Musim ini Alisson meraih penghargaan golden glove bersama kiper nomor satu Manchester City, sekaligus rekan senegaranya, Ederson Moraes. Alisson masih tampil mengesankan sebagai sweeper keeper sekaligus shot stopper.

 

Di bangku cadangan, skuat Liverpool masih punya kiper-kiper pelapis semacam Kelleher, Adrian, juga Karius. Performa apik Kelleher musim ini, semakin memperkuat kualitas kiper pelapis Liverpool. Lupakan dua nama kiper terakhir yang musim ini sama sekali tak diturunkan di pertandingan Premier League.

Di sisi tengah, Liverpool sempat kehilangan Wijnaldum yang hengkang ke PSG. Namun, stok pemain tengah Liverpool di awal musim sebetulnya masih cukup melimpah, hanya saja sebagian dari mereka sudah mulai memasuki usia 30 tahun ke atas dan acapkali cedera secara bergantian.


Sebut gelandang-gelandang senior seperti Henderson, Milner, dan Thiago. Di bawahnya masih ada pemain senior lain seperti Fabinho, Naby Keita, dan Chamberlain. Klopp juga sempat memainkan pemain-pemain seperti Minamino dan Harvey Elliot di lini tengah.

Kombinasi pemain tengah terbaik musim ini ada pada Henderson, Fabinho, dan Thiago. Mereka bertiga cukup solid jika dimainkan bersama ketimbang kombinasi gelandang yang lain.

Penampilan Thiago musim ini adalah yang terbaik jika dibandingkan musim-musim sebelumnya bersama Liverpool. Meski masih jarang bermain utuh 90 menit, permainannya lebih menonjol dan sering terlihat memberikan kontribusi yang membuahkan gol.

Salah satu pembelian terbaik musim ini tidak lain adalah pembelian Luis Diaz yang dilakukan pada transfer paruh musim. Penyerang berusia 25 tahun yang sebelumnya berseragam Porto itu langsung bisa nyetel dengan gaya bermain Liverpool. Ia bisa menjadi opsi lini serang Liverpool di sisi sayap yang biasanya sudah diisi oleh pemain-pemain seperti Sadio Mane, Mohamed Salah, atau Diogo Jota.

Hanya dengan tiga belas laga saja, Diaz sudah mengumpulkan empat gol dan tiga asis. Pemain asal Kolombia itu tipikal pemain yang suka mendribel bola sampai kotak penalti sekaligus doyan melakukan tembakan ke arah gawang. Dengan kecepatan dan teknik bermainnya, ia sangat lihai mengancam pertahanan lawan.

Sisi buruknya, kedatangan Diaz mengorbankan penyerang lain yang minim jam bermain seperti Divock Origi dan Minamino. Origi sudah dipastikan akan hengkang ke AC Milan setelah kontraknya habis, sementara Minamino belum ada kejelasan, apakah masih perlu dipertahankan atau justru akan segera dijual.

Penyerang paling konsisten musim ini masih dipegang oleh Mohamed Salah. Ia lagi-lagi berbagi golden boot dengan Heung Ming Son (Spurs) yang sama-sama mengoleksi 23 gol dalam semusim. Selain mencetak paling banyak gol dalam semusim, Salah juga menjadi pemain yang paling sering memberikan asis ke rekan setimnya.

Racikan Klopp

Secara umum, racikan Klopp musim ini sudah ‘naik level’ dibanding musim lalu. Kelemahan yang ada di musim lalu, sudah perlahan-lahan mulai diperbaiki. Misal ketika bertahan, Klopp musim ini sering memainkan offside trap dan menjaga ball possesion agar tidak mudah kehilangan bola. Lebih sabar dan hati-hati ketika melakukan counter attack.

Ketika menyerang, jika dulu Klopp masih sulit menemukan solusi saat sedang stuck melawan tim yang bertahan penuh, kini sudah lebih banyak opsi untuk mencetak gol, termasuk dari skema tendangan bebas, maupun tendangan sudut. Liverpool tercatat menjadi tim kedua yang paling banyak memberikan gol dari bola mati di Premier League.

Beberapa pos posisi sudah menemukan pakem yang pas dan lebih menenangkan. Chemistry antarpemain sudah mulai terbentuk dengan baik. Misal di posisi kiper, jika Alisson sedang cedera atau istirahat, maka Kelleher bisa diandalkan. Di posisi fullback kiri, Robertson bisa dengan mudah digantikan oleh Tsimikas. Di posisi fullback kanan, Trent Alexander Arnold bisa bergantian dengan Joe Gomez.

Pemain-pemain LIverpool musim ini jarang ada yang cedera panjang. Jika pun ada, musim ini Klopp masih bisa mengandalkan pemain lapis kedua yang secara kualitas ternyata semakin bisa diandalkan. Harvey Elliott mungkin jadi satu-satunya satu pemain yang disayangkan lantaran mengalami cedera cukup panjang setelah menjalani laga-laga awal yang mengesankan.

Salah satu kelemahan Liverpool musim ini yang masih perlu diperbaiki adalah soliditas di lini tengah Liverpool. Klopp perlu punya kombinasi pemain tengah yang lebih kuat dan fresh. Pemain-pemain seperti Chamberlain dan Keita sudah terlalu lama diberi kesempatan bermain. Kembali lagi jika mereka sudah tak terlalu banyak berkontribusi, apalagi sering tidak fit, sebaiknya dilepas saja dan cari penggantinya.

Klopp tidak bisa terus menerus mengandalkan James Milner yang makin tua atau Harvey Elliott yang usianya masih terlampau muda, meskipun keduanya bisa tampil dengan baik dan sesekali perlu dimainkan sebagai pelapis skuat utama.

Perolehan Poin

Liverpool berhasil mengumpulkan 92 poin dengan 28 kemenangan, 8 hasil imbang, dan hanya 2 kali kalah. Jumlah kekalahan ini bahkan lebih sedikit dibandingkan Manchester City yang sudah mengoleksi 3 kekalahan. Hasil seri Liverpool seperti menjadi momok yang masih terjadi di musim ini seperti musim 2020/2021. Saat menjamu lawan yang harusnya bisa menang, ternyata Liverpool hanya bisa meraih hasil imbang. Pola seperti ini biasanya terjadi di awal-awal musim.

Namun, harus diakui, superioritas Manchester City musim ini di bawah asuhan Pep Guardiola harus diacungi jempol. Mereka masih sulit dikalahkan di liga, apalagi didukung dengan pemain-pemain yang secara kualitas tidak diragukan lagi, baik pemain seniornya maupun pemain di bangku cadangannya. Secara usia, pemain-pemain City sudah memasuki usia ‘matang’ sebagai pesepakbola.

Laga ke-38 alias laga terakhir semua klub Premier League berlangsung sangat dramatis, termasuk Liverpool. Klasemen liga masih diduduki oleh Manchester City, menyusul di peringkat kedua adalah Liverpool. Liverpool hanya terpaut satu poin di bawah City.

Liverpool masih punya kans juara jika dan hanya jika berhasil menang melawan Wolves di laga terakhir, sementara City berakhir imbang atau kalah. Namun, harapan tinggal harapan, meski sempat kalah 0-2 melawan Aston Villa, City berhasil membukukan kemenangan come back dengan membalas tiga gol hanya dalam kurun waktu 15 menit sebelum peluit panjang ditiup. Meski sempat tertinggal satu gol, Liverpool berhasil menang dengan skor 3-1. Klasemen akhir tidak berubah.

Turnamen dan Mentalitas

Musim 2021/2022 menjadi musim paling sibuk bagi Liverpool. Selain berlaga di Premier League, mereka masih bermain sampai titik darah penghabisan hingga final EFL Cup, FA Cup, dan Champions League.

Jadwal padat, energi terkuras, beban semakin besar, pun mentalitas yang rentan terkikis. Sistem turnamen tentu akan berbeda dengan sistem liga yang lebih mengutamakan perolehan poin dan klasemen. Dalam sistem turnamen ada fase knock out, yang mana akan ada klub yang akan gugur lebih dulu.

Untungnya Klopp dan staf pelatih selalu bisa mengelola pemain dengan baik. Klopp bisa memberi kepercayaan kepada pemain-pemain yang jarang masuk di starting XI untuk bermain di level turnamen yang lebih rendah seperti EFL Cup dan FA Cup.

Hasilnya kita bisa melihat pemain-pemain seperti Curtis Jones, Kostas Tsimikas, Caoimhin Kelleher, Joe Gomez, Divock Origi, dan Takumi Minamino mendapatkan pengalaman dan menit bermain. Kredit khusus diberikan kepada Minamino yang menjadi top skor bagi Liverpool di level turnamen dengan mengantongi 3 gol di FA Cup dan 4 gol di EFL Cup.

Musim Depan

Sampai tulisan ini dibuat, Liverpool sudah menyetujui kontrak wonderkid bersinar asal Fulham, yakni Fabio Carvalho. Bersama Fulham, ia sering dipasang sebagai penyerang di belakang striker Aleksandar Mitrović. Dengan usianya yang masih muda, 19 tahun, ia akan menjadi pengganti Origi yang pindah ke AC Milan dengan status bebas transfer.

Konon Carvalho akan menjadi bagian dari skuat utama Liverpool musim depan, sehingga ia tak akan dipinjamkan ke klub lain. Kita masih akan melihat lebih dulu, apa yang kelak dilakukan oleh Klopp dengan pemain ini.

Sempat ada beberapa rumor yang beredar bahwa salah satu penyerang senior Liverpool, antara Mane/Firmino/Salah diminati oleh beberapa klub Eropa. Namun, sejauh ini belum ada klub yang benar-benar serius melakukan penawaran. Artinya selama mereka masih di Liverpool, lini serang masih aman, tetapi harus diingat bahwa usia mereka bertiga sudah menyentuh angka 30  pada tahun 2023, apalagi masa kontrak mereka semakin menipis.

Liverpool perlu belajar dari pengalaman musim 2021/2022 di sektor lini tengah. Meskipun ada beberapa pemain berpengalaman, tetapi stamina dan kreativitas pemain terkadang masih jadi penghambat. Liverpool sudah waktunya mendatangkan gelandang baru berusia 20-28 tahun dan sedang ada di puncaknya. Musim 2021/2022, Liverpool sama sekali tak mendatangkan pemain baru di sektor ini, mungkin musim depan adalah waktunya.

Pemain baru lain yang bisa didatangkan mungkin dari sisi sektor fullback kanan, setidaknya bisa menjadi tandem Trent Alexander Arnold. Usia TAA memang masih muda dan ia masih sangat benderang sebagai penyuplai serangan dari kanan. Namun, dengan jadwal kompetisi yang masih padat di musim depan, ia perlu istirahat sesekali. Klopp bisa mempertimbangkan atribut pemain yang punya kemampuan menyerang dan bertahan dengan sama baiknya.

Oya, rasanya musim depan Liverpool tidak perlu membeli pemain yang harganya terlalu mahal, kecuali ada pemain senior yang hengkang. Pemain yang direkrut setidaknya berusia kurang dari 28 tahun, sesuai dengan kebutuhan, dan bisa cepat beradaptasi dengan skuat utama.

Jangan lupakan pula, Klopp sudah bersedia memperpanjang kontrak kepelatihannya di Liverpool hingga tahun 2026. Artinya, ia sudah punya rencana jangka panjang untuk memberikan ‘warisan pemain’ kepada Liverpool. Kombinasi pemain senior, pemain muda, dan pemain akademi yang selama ini diuji coba oleh Klopp setidaknya sudah terbukti membuahkan hasil yang baik.

Mari kita tunggu hasil final Liga Champions musim ini. Semoga Liverpool juara lagi! #YNWA

Sebelas pertama terbaik Liverpool musim 2021/2022
Sebelas pertama terbaik Liverpool musim 2021/2022

Pemain yang masih layak dipertahankan musim depan:

  • Kiper: Alisson, Kelleher, Adrian
  • Bek: Trent Alexander Arnold, Robertson, Van Dijk, Matip, Konate, Gomez, Tsimikas
  • Gelandang: Henderson, Thiago, Fabinho, Keita, Elliott, Milner
  • Penyerang: Mane, Salah, Firmino, Jota, Diaz, Minamino

Pemain keluar: Origi (ke AC Milan), Oxlade Chamberlain, Jones

Pemain baru: Carvalho, XXX (backup TAA), XXX (gelandang)

 

 

Komentar
You May Also Like