Jika Anda pernah bepergian ke Solo, maka tidak akan banyak kedai kopi enak yang bisa dijumpai di kota yang dulu pernah dipimpin oleh Jokowi ini. Dari sekian kedai kopi yang pernah saya kunjungi, saya hampir tak pernah menemukan kedai kopi yang menyajikan kopi non-sachet atau setidaknya kopi yang dibuat dengan manual brew.
Kenyataan itu bukan tanpa alasan. Solo lebih dikenal dengan minuman tehnya yang beraroma kuat untuk dinikmati dalam keadaan panas maupun dingin. Hampir di setiap warung yang menjajakan makanan, rasa tehnya selalu saja menyegarkan. Teh-teh itu biasanya dipasok dari perkebunan teh yang jamak ditanam di sekitar lereng Gunung Lawu, Karanganyar, tak jauh dari Solo.
Namun, di tengah maraknya gerakan ngopi enak belakangan ini, saya masih beranggapan di kota yang dijuluki The Spirit of Jawa itu, setidaknya ada satu tempat ngopi yang benar-benar ‘serius’. Akhirnya saya dipertemukan dengan salah satu kedai kopi bernama ‘Ngopi Serius’.
Semua berawal dari melihat-lihat akun instagram @ngopiserius, sebelum saya tertarik berkunjung ke sana. Dari info yang saya baca, Ngopi Serius buka sejak pukul 16.00 hingga pukul 00.00 WIB. Saya datang sore hari menjelang pukul 17.00. Cuaca mendung di sekitar Solo waktu itu menambah gairah untuk segera mencicipi aroma kopi nusantara.
Ancar-ancar lokasi kedai Ngopi Serius cukup mudah diikuti. Tak jauh dari bilangan Slamet Riyadi, Solo. Dari arah Kartosuro (barat), setelah Purwosari, di sebelah kiri jalan akan Anda temui Rumah Sakit Kasih Ibu. Anda hanya perlu masuk gang di sebelah Indomaret samping rumah sakit, kurang lebih sekitar 100 meter. Di sebelah kiri jalan segera Anda temui plang yang tertera “Ngopi Serius Kopi Nusantara”.
Sekilas, bangunan kedai Ngopi Serius bernuansa klasik. Meja, kursi, dan temboknya terbuat dari kerajinan kayu. Aneka pajangan yang dipasang di dalam ruangan berusaha mengenalkan pengunjung akan keanekaragaman jenis kopi nusantara. Ada beberapa lukisan tarian nusantara, juga bagan nomenklatur kopi Indonesia.
Belasan meja masih tampak kosong ketika saya datang. Dua meja lainnya telah diduduki pengunjung yang sedang menyeduh kopi sambil bercengkerama.
Ada 40-an jenis kopi dari berbagai daerah di Indonesia yang ditawarkan dalam daftar menu. Kendati kopi adalah menu utama di kedai ini, Anda juga bisa memesan jenis minuman lain atau melengkapi kopi Anda dengan aneka camilan seperti kentang goreng atau pisang goreng.
Sebagian besar kopi yang ditawarkan di kedai kopi ini adalah jenis kopi Arabika, satu varian kopi yang memang sangat disukai oleh kebanyakan pencinta kopi. Rasa kopi Arabika terkenal dengan teksturnya yang lembut dan rasanya yang cenderung manis, tajam, dan juga kuat, ketimbang jenis Robusta. Soal harga, saya yakin masih terjangkau. Untuk segelas kopi saja hanya dibanderol harga rata-rata 12.000 rupiah.
Uniknya, penamaan menu kopi di kedai yang berdiri sejak tahun 2014 ini menggunakan kombinasi nama-nama daerah asal biji kopi, jenis, dan karakter rasanya. Di antara nama-nama jenis kopi yang ditawarkan di Ngopi Serius yaitu ada Sunda Hejo, Sunda Geulis Longberry, Sunda Puntang Typica, Gayo Kenawat, Celebes Latimojong, Kaba Bengkulu, Kalosi Bone Bone, Toraja Minanga, Situbondo Kayumas, Mandheling Ateng Super, Toraja Sapan, Lereng Lawu, dan sebagainya.
Syahdan, saya memesan kopi jenis Arabica Gayo Kupas Kismis.
“Ingin pesan kopi dengan ampas atau tanpa ampas?,” seorang pelayan segera bertanya setelah saya menyodorkan kertas pesanan. Ada banyak toples berisi biji-biji kopi yang siap dihidangkan ketika saya mendekat ke meja pelayan. Saya pilih kopi tanpa ampas, yang berarti bukan kopi tubruk.
Di kedai Ngopi Serius, kopi yang dihidangkan normalnya tanpa gula. Ini untuk menjaga kualitas aroma kopi asli tanpa campuran. Namun, jika Anda berminat menambahkan gula, bisa langsung minta ke pelayan.
Selain menyediakan menu ngopi siap saji, Ngopi Serius juga menjual kopi yang bisa dibawa pulang, baik dalam bentuk roasted bean, kopi blend bubuk, maupun cold brew (kopi fermentasi yang dihidangkan dalam dingin). Sebelum pulang, saya mengambil sebungkus kopi blend bubuk yang dihargai cukup terjangkau, seharga Rp 20.000 (100 gram). Setelah saya cicipi, rasanya cukup lumayan sebagai stok ngopi di rumah.
NB: Artikel ini pernah diterbitkan pada situsweb minumkopi.com. Dipublikasikan di web ini pada 15 April 2020 sebagai arsip pribadi.