Mi Band 4 bukanlah gelang pintar pertama yang pernah saya pakai. Tiga tahun yang lalu, saya sempat mencicipi seperti apa rasanya memakai Mi Band 1S untuk aktivitas sehari-hari. Ulasan mengenai gelang pintar tersebut juga pernah saya tulis pada artikel di sini.
Meskipun Mi Band 4 secara resmi belum masuk ke Indonesia, barang tersebut tidak sulit didapatkan di market place. Beberapa toko online yang menjual barang tersebut dengan banderol harga yang berbeda-beda. Ada yang menawarkan opsi sepaket dengan screen protector, ada juga yang menawarkan sepaket dengan aneka gelang cadangan.
Oya, jangan heran jika di beberapa toko online ada yang menjual versi China dan Global, karena produk ini memang belum secara ofisial dipasarkan melalui gerai resmi Xiaomi di Indonesia. Jadi, barang-barang yang dijual di market place bisa dibilang adalah barang asli yang diimpor dari China.
Harga versi China lebih murah ketimbang versi Global. Namun, keduanya sama-sama masih belum mendukung Bahasa Indonesia dan bisa dipakai oleh semua pengguna.
Saya pun membelinya dari salah satu market place Indonesia yang membanderol harga cukup miring dari harga ofisialnya. Saya cukup menebus 350k untuk meminang gelang pintar itu. Kalau dilihat dari jumlah produk yang sudah terjual, ternyata sudah ribuan orang yang tertarik membeli gawai tersebut.
Bahasa default yang digunakan pada Mi Band 4 versi China menggunakan huruf China. Namun, jangan khawatir, saat perangkat sudah terhubung dengan aplikasi Mi Fit maka secara otomatis akan berganti sendiri menjadi Bahasa Inggris. Nah, pada Mi Band 4 versi Global, bahasa default-nya sudah Bahasa Inggris. Sampai di sini sudah jelas jika versi China dan Global secara fitur hanya berbeda di setting default bahasa.
Sebetulnya masih ada satu lagi jenis Mi Band 4, yaitu Mi Band 4 China versi NFC (near-field communication). Jadi, versi NFC ini memang sengaja dirilis di China karena fitur ini konon banyak digunakan oleh orang-orang di sana. NFC bisa digunakan sebagai tanda pengenal identitas misalnya sebagai pengganti kartu e-money untuk keperluan membayar bus maupun kereta umum. Harganya sudah pasti akan lebih mahal.
Rasanya fitur NFC di Indonesia masih belum jamak digunakan, sehingga memilih Mi Band tanpa NFC pun tak mengapa. Sampai tulisan ini dibuat, belum ada informasi lebih jauh apakah Mi Band 4 versi Indonesia nanti akan mendukung Bahasa Indonesia. Buat saya yang terbiasa menggunakan settingan English pada gadget pribadi, persoalan bahasa bukan menjadi masalah.
Pada dasarnya Mi Band 4 adalah suksesor dari gelang pintar Mi Band versi sebelumnya, yaitu Mi Band 1S (2014), Mi Band 2 (2016), lalu Mi Band 3 (2018). Mi Band 4 sendiri pertama kali diumumkan pada bulan Juni 2019. Mi Band secara fungsional digunakan sebagai activity tracker, bukan smart watch atau sport tracker.
Meskipun begitu, fitur-fitur yang ada di Mi Band sebetulnya sudah cukup mumpuni untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Dari aktivitas tidur, menghitung detak jantung, menghitung jam tidur, menghitung langkah dan jumlah kalori yang terpakai saat beraktivitas (berjalan, berlari, bersepeda, dan berenang). semuanya tersedia pada Mi Band 4. Terlebih harga pasarannya termasuk paling murah di antara gadget tracker yang lain.
Salah satu keunggulan Mi Band 4 adalah layarnya yang sudah berwarna dan dilengkapi touch screen untuk melakukan navigasi menu. Di bagian bawah layar terdapat bentuk lingkaran kecil yang merupakan penanda navigasi utama. Fungsinya ada dua yaitu untuk menyalakan gelang pintar saat kondisi sleep dan berfungsi sebagai tombol navigasi back.
Sudah sejak Mi Band 3, layar Mi Band mendukung touch screen. Namun, ada yang berbeda pada Mi Band 4. Jenis layar yang digunakan pada Mi Band 3 menggunakan 0.78″ OLED , sedangkan pada Mi Band 4 sudah menggunakan 0.95″ AMOLED. Mi Band 3 belum mendukung tampilan layar berwarna (hitam putih). Sementara itu, Mi Band 4 sudah mendukung tampilan layar berwarna dengan kedalaman warna sampai 24 bit, ketajaman layar hingga 400 nits, dan resolusi 128 x 40 piksel.
Secara fisisk, Mi Band 4 cenderung mirip dengan Mi Band 3. Wujud gelang pada Mi Band 3 dan Mi Band 4 sama. Bedanya, pada Mi Band 3, bentuk layarnya tampak seperti benjolan, sedangkan pada Mi Band 4 permukaan layarnya lebih flat.
Soal spesifikasi, gelang pintar Mi Band 4 dilengkapi dengan RAM 512 KB dan penyimpanan 16 MB. Tak seperti Mi Band 3 yang masih menggunakan Bluetooth 4.2, Mi Band 4 sudah menggunakan konektivitas teranyar Bluetooth 5.0.
Salah satu hal yang menjadi keandalan Mi Band 4 adalah kapasitas baterai berjenis LiPo-nya yang semakin besar. Pada Mi Band 4, kapasitas baterainya naik dari 110 mAh (pada Mi Band 3) menjadi 135 mAh. Dari pengalaman saya menggunakan Mi Band 4 ini, dari kondisi baterai penuh 100%, sampai 30 hari kemudian baterainya masih ada sisa.
Bagian yang saya sukai dari Mi Band 4 ini adalah tampilan layarnya yang bisa dikustomisasi layaknya tampilan sebuah smartphone. Ada banyak template yang tersedia di aplikasi Mi Fit. Mi menyebut tampilan ini sebagai watch face. Selain itu Mi Band 4 juga mempunyai kemampuan untuk mengontrol sebagian besar aplikasi music player.
Oya, masih sama seperti seri sebelumnya, Mi Band 4 ini juga sudah anti air (waterproof). Dari ketentuan yang ada sih, gadget ini bisa tahan sampai kedalaman 50 meter. Buat yang hobi renang atau cuma kehujanan, rasanya gadget ini masih tahan-tahan saja.
Jadi bagaimana, tertarik untuk mencoba #MiBand4 sebelum keluar #MiBand5 ?