TWS makin digemari karena perangkatnya mudah dibawa kemana-mana, tanpa kabel, dan kini sudah mendukung semua smartphone yang dilengkapi koneksi Bluetooth. Semakin ke sini, banyak jenama yang mengeluarkan berbagai macam varian TWS dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Tidak seperti perangkat elektronik yang lain, memilih TWS perlu lebih jeli dan hati-hati. Sebagai contoh, kalau kita mau beli handphone, laptop, atau printer, kita cukup membaca spesifikasi perangkat tersebut. Kalau masih bimbang, setidaknya kita masih bisa mencoba datang langsung ke tokonya untuk menjajal atau memegang sampel perangkat tersebut atau nonton video unboxing dan review di YouTube.
Nah, kalau mau beli TWS ada beberapa persoalan. Pertama, tidak semua orang punya selera atau pengalaman mendengarkan yang sama. Kedua, tidak semua TWS bisa dijajal di toko satu per satu. Pun dengan membaca spesifikasi dan menonton video review rasanya ada yang kurang, karena selalu kembali ke persoalan yang pertama.
Ketiga, soal kebutuhan. Semua pengguna sih inginnya suaranya bagus, mic-nya bagus, juga fiturnya lengkap. Pertanyaannya, bagus dan lengkap itu yang seperti apa? Kebutuhan dan selera tidak bisa disamaratakan antara satu orang dengan yang lain. Padahal secara psikologis, makin bagus dan lengkap sebuah produk, harganya juga akan semakin mahal. Range harga TWS sekarang dijual dari yang puluhan ribu sampai belasan juta.
Keempat, istilah dalam TWS yang sulit dipahami. Di sisi lain, persoalan ini sebetulnya punya maksud yang baik, yaitu untuk membantu pengguna menemukan TWS yang cocok dengan selera atau pengalamannya masing-masing. Jangan heran bila kamu membaca boks TWS ada istilah-istilah asing seperti SBC, APTX, AAC, LDAP, ANC, dual driver, basshead/bass power, Bluetooth 5.0, dan seterusnya.
Artikel ini akan mencoba menjelaskan lebih detail bagaimana cara memilih TWS agar tidak menyesal setelah telanjur dibeli. Sekaligus mencoba menjelaskan beberapa istilah yang memang sering dipakai dalam melihat spek sebuah TWS.
Karakter Suara
Setidaknya ada tiga jenis karakter TWS yang dijual di pasaran saat ini yaitu detail, balance, dan basshead. TWS yang menonjolkan detail biasanya akan cenderung memunculkan suara-suara alat musik pada sebuah lagu. TWS jenis ini biasanya dibutuhkan oleh para musisi dan bagi kamu yang suka ngulik instrumen dalam sebuah lagu.
TWS yang mengedepankan balance biasanya lebih cocok digunakan bagi pendengar musik yang mencari kenyamanan saat mendengarkan semua genre musik. TWS jenis ini dipilih oleh mereka yang tidak terlalu suka memaksakan sebuah lagu hanya ditonjolkan bagian-bagian seperti vokal, instrumen, atau bassnya saja.
Sementara TWS dengan karakter basshead biasanya disukai oleh mereka yang suka mendengarkan musik yang lebih menonjolkan suara bass-nya. TWS jenis ini biasanya banyak disukai oleh para pendengar musik di Indonesia. Suara bass yang nendang, dalam, dan kesan jedag-jedug saat memakai TWS lebih diprioritaskan. Pengguna TWS jenis ini tidak terlalu peduli dengan detail dan balance. TWS yang punya karakter ini di penutup boksnya biasanya muncul tulisan ‘bass head’, ‘bass power’, ‘super bass’, ‘mega bass’ atau semacamnya.
Jangan lupakan, bila sebuah TWS selain bisa menghasilkan output suara juga bisa berfungsi sebagai mikrofon. TWS yang dijual saat ini kebanyakan sudah dilengkapi dengan mikrofon untuk tujuan yang berbeda-beda, misalnya untuk menerima voice call, video call, online meeting, juga bermain game.
Bentuk Fisik
Salah satu keluhan yang sering dirasakan pengguna TWS adalah soal kenyamanan menggunakan TWS. Ada beberapa TWS yang jika dipakai selama berjam-jam akan membuat telinga kelelahan dan tidak betah. Ada beberapa faktor mengapa ini bisa terjadi, misalnya karena ukuran earbuds-nya yang tidak pas (kekecilan/kebesaran), build quality TWS yang mudah copot/jatuh, atau suara-suara noise di luar TWS yang mudah tembus.
Pertimbangkan betul soal bentuk fisik TWS, tidak hanya saat dilihat, tetapi juga saat dipakaikan ke telinga kamu. Apakah nyaman dipakai saat kamu beraktivitas sehari-hari atau tidak. Misal jika kamu sering pakai TWS sambil bekerja dan duduk di depan laptop atau komputer, pilih TWS yang simpel dan tidak ada tangkainya. Namun, jika kamu sering pakai TWS sambil berolahraga atau beraktivitas fisik yang lain, entah itu jalan-jalan, lari, atau sepedaan, pilihlah TWS yang kuat di telinga, kamu bisa pilih TWS yang dilengkapi tangkai atau penyangga.
Dukungan Codec, Fitur, Bluetooth, dan Waktu Charging
Teknologi TWS punya tantangannya sendiri saat mentransmisikan suara dalam bentuk nirkabel. Dulu kita sempat punya anggapan bahwa earphone/headphone yang menggunakan kabel itu suaranya lebih stabil dan nendang ketimbang menggunakan nirkabel (bluetooth).
Nah, seiring dengan perkembangannya, masalah itu bisa diatasi dengan adanya codec atau sering disebut sebagai bluetooth audio codec. Codec ini adalah sebuah mekanisme untuk membuat sinyal audio yang dikirim dari smartphone bisa diterima dengan kualitas yang lebih baik saat didengarkan melalui TWS.
Istilah-istilah seperti AAC, APTX, LDAP, dan SBC merupakan nama-nama codec yang saat ini lazim digunakan. Pastikan TWS yang kamu beli mendukung jenis codec yang sama dengan smartphone kamu agar kualitas outputnya maksimal. Ingin tahu lebih detail perbedaan codec tersebut? Tonton video di bawah ini.
Sekarang soal fitur, ada istilah ANC (active noise cancelling) dan dual driver. ANC adalah fitur yang bisa mengurangi suara-suara di sekitar kita saat mendengarkan dan bicara melalui TWS. Di beberapa TWS, mungkin ada beberapa yang menggunakan istilah lain, tapi kalau ada kata kunci ‘noise cancelling’ ini harusnya punya fungsi yang sama. Kemudian ada istilah dual driver yang merepresentasikan bahwa TWS tersebut menggunakan dua mesin di sebelah kanan dan kiri TWS, sehingga kekuatan suaranya menjadi lebih bertenaga.
Rata-rata TWS keluaran terbaru sudah menggunakan Bluetooth versi 5.x. Namun, itu tidak berarti perangkat tersebut tidak bisa digunakan pada smartphone yang masih punya Bluetooth versi 4.x. Masih bisa digunakan dengan baik kok, tapi akan lebih baik lagi jika kedua perangkat punya versi Bluetooth yang sama.
Kebanyakan TWS yang beredar saat ini punya daya tahan baterai yang lama, bisa berjam-jam. Apalagi TWS sekarang ini sudah dilengkapi dengan wadah/cangkang yang bisa mengisi daya otomatis saat TWS tidak dipakai. Selama ini, daya tahan baterai bukan menjadi kendala utama saat memilih TWS. Banyak brand yang mengklaim TWS-nya bisa bertahan selama 8 jam, 10 jam, sampai 12 jam lebih. Kalau dipikir-pikir, siapa juga sih yang mau pakai TWS nonstop selama itu?
Harga
Ada baiknya sebelum berburu TWS, kita perlu mempertimbangkan soal budget. Memang jika dinalar, semakin mahal harga TWS maka kualitas dan build quality-nya akan semakin bagus. Namun, itu sama sekali tidak menjamin TWS tersebut sesuai dengan selera dan kebutuhan kita.
Sebagai gambaran, TWS populer yang banyak dibeli dan diminati pengguna di Indonesia saat ini ada di kisaran 300 ribuan sampai 600 ribuan. Artinya, dengan rentang harga segitu, harga dan kualitasnya sudah sebanding dengan ekspektasi kebanyakan orang. Varian TWS dengan rentang segitu jumlahnya ada banyak sekali dan tidak akan sulit menemukan informasi rekomendasi TWS terbaik di rentang harga tersebut.
Jika kurang dari 300 ribu, biasanya speknya cenderung nanggung dan build quality-nya ada di bawah rata-rata. Sementara jika lebih dari 600 ribu, kebanyakan menganggap sudah terlalu mahal. TWS di atas 600 ribu biasanya dipakai oleh mereka yang memang seorang audiophile atau kalangan profesional.