Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 5 Mei 2020, Google baru saja mengumumkan adanya perubahan algoritma pencarian Google yang akan mempengaruhi performa situsweb dalam situs pencari. Pembaruan ini merupakan yang kedua kalinya selama tahun 2020, setelah sebelumnya pernah diumumkan pada bulan Januari 2020.
Informasi ini awalnya disampaikan melalui akun Twitter ofisial @searchliaison. Dalam cuitan itu juga disebutkan bahwa algoritma May 2020 Core Update akan sepenuhnya hadir dalam satu atau dua minggu ke depan.
Later today, we are releasing a broad core algorithm update, as we do several times per year. It is called the May 2020 Core Update. Our guidance about such updates remains as we’ve covered before. Please see this blog post for more about that:https://t.co/e5ZQUAlt0G
— Google SearchLiaison (@searchliaison) May 4, 2020
Pada hari yang sama, halaman blog webmaster Google juga menerbitkan artikel berjudul “New reports for Special Announcements in Search Console”. Artikel tersebut hanya menjelaskan hadirnya fitur baru ‘Special Announcement’. Dalam tulisan tersebut tidak dijelaskan apa dampaknya terhadap pencarian di Google untuk web-web yang sudah ada.
Kendati dalam pengumuman di Twitter dan artikel di blog tersebut tidak secara eksplisit menyebut bentuk algoritma yang dimaksud, beberapa web yang getol membahas perkembangan SEO berusaha untuk membuktikan apakah ada anomali performa pada hari-hari sebelum dan sesudah informasi tersebut disampaikan.
Dari hasil troubleshooting performa beberapa web yang ada internet, ternyata ditemukan beberapa anomali. Situsweb Moz.com misalnya menemukan beberapa web yang mengalami peningkatan tren pencarian, seperti web yang beralamat di parents.com, everydayhealth.com, menuwithprice.com, play.google.com, washingtonpost.com, apps.apple.com, dan sebagainya.
Namun, ada juga web yang performanya justru melorot, seperti yang terjadi pada web linkedin.com. Sehari setelah informasi tersebut diumumkan (6 Mei 2020), web tersebut malah tak muncul sama sekali pada pencarian Google. Selain linkedin.com, beberapa web yang mengalami penurunan trafik adalah spotify.com, creditkarma.com, legoland.com, nypost.com, ny.gov, dan burlington.com.
Blog milik Neil Patel menjelaskan lebih rinci lagi. Ia membuat tabel yang berisi kategorisasi web berdasarjan jenis industri apa saja yang paling terdampak. Kategori web yang masuk lima besar mengalami peningkatan trafik, yaitu industri travel, real estate, health, pets & animals, juga people & society. Hasil temuan tersebut tidak jauh berbeda dengan apa yang sudah dianalisis oleh situsweb Moz.com.
Dua web otoritatif yang membahas soal SEO tersebut masih belum bisa menjelaskan dengan gamblang perubahan algoritma apa yang kini sedang diterapkan Google. Keduanya masih sebatas melakukan analisis awal dan masih perlu waktu untuk mengamati apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Patel sendiri meyakini bahwa apa yang dilakukan Google bertujuan untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik dalam situs pencari. Ia menekankan pentingnya menjaga kualitas konten-konten web agar terus diperbarui, bahkan untuk artikel-artikel lama yang pernah diterbitkan. Dalam blognya, ia juga memberikan beberapa saran bagaimana agar kualitas artikel-artikel lama di blog masih mudah terindeks dalam pencarian organik mesin pencari.
Kebetulan awal bulan ini saya sempat mempublikasikan 4 artikel di blog ini. Setelah diamati beberapa hari ternyata ada kenaikan peringkat Alexa Rank yang cukup signifikan. Padahal ketika dicek melalui Google Analytics, jumlah rerata trafik hariannya cenderung stabil. Artikel-artikel yang masuk dalam artikel terpopuler pun adalah artikel-artikel lama yang dalam mesin pencari sudah biasa bagus.
Entah apakah ini juga imbas dari adanya perubahan algoritma pencarian SEO atau tidak. Jika biasanya peringkat Alexa blog ini ada di kisaran peringkat 20.000-an, saat artikel ini ditulis ada di peringkat 13.000-an.