Album kedua di bawah bendera NOAH bertajuk Keterkaitan Keterikatan akhirnya rilis juga. Setelah sekian cukup lama tidak mengeluarkan album dengan lagu-lagu baru sampai harus dinanti-nantikan penggemarnya, NOAH kembali dengan album yang rasanya dibuat dengan penuh lika-liku.
Album pertama NOAH, Seperti Seharusnya sudah rilis tahun 2012 lalu, tepat setelah Ariel keluar dari penjara. Di rentang tujuh tahun itu, mereka sempat merilis beberapa album yang isinya kompilasi lagu lama Peterpan dengan aransemen baru dan kolaborasi menggarap lagu karya musisi lain.
Misalnya album Second Chance yang dirilis tahun 2015 lalu yang hanya berisi tiga lagu baru dan sisanya adalah lagu-lagu lama Peterpan. Setahun kemudian mereka merilis Sings Legend yang isinya adalah kompilasi lagu-lagu lawas dari penyanyi dan pencipta lagu seperti Chrisye, Rinto Harahap, Bimbo, Ryan Koto, juga Titiek Puspa.
Memasuki tahun 2016, NOAH menjanjikan sedang menggarap album keduanya yang akan berisi lagu-lagu baru secara penuh. Dua lagu yang termasuk dalam album Keterkaitan Keterikatan sudah diperkenalkan lebih dulu pada 2017, yaitu lagu ‘My Situation’ dan ‘Jalani Mimpi’. Terdiri dari satu lagu berbahasa Inggris (NOAH pernah sebelumnya pernah menciptakan lagu berbahasa Inggris berjudul ‘Hero’) dan satu lagu yang punya corak easy listening berbahasa Indonesia.
Kalau melihat bagaimana proses album ini dibuat sepertinya NOAH memang sedang diterpa badai. Pasca keluarnya Reza dari NOAH, lalu sempat rekaman di atas lautan Lombok gagal karena kapal yang mereka gunakan sempat oleng, lanjut dengan keluarnya Uki yang meninggalkan NOAH untuk hijrah. Praktis, sekarang NOAH hanya meninggalkan Ariel, Lukman, dan David.
Secara musikalitas, sebetulnya NOAH sangat menjaga kualitas. Pengakuan personel NOAH juga mengatakan demikian dalam sebuah wawancara. Ariel, dkk. sangat paham dengan penggemar lama mereka yang mulai tumbuh dewasa. Sementara banyak penggemar baru yang berusia belasan tahun dan mulai suka dengan lagu-lagu NOAH.
Untung saja Lukman masih bertahan di NOAH, karena nyawa lagu-lagu Peterpan dan NOAH sejak lama ada di dalam permainan gitarnya yang khas dan menawan. Suara keyboard David juga semakin memperkaya musik-musik NOAH.
Additional player NOAH yang memainkan drum dan bass rasanya juga pilihan yang pas. Di channel Youtube, saya sering melihat vlog Rio Alief (drum) dan Lan Lan Strangers (bass), dua additional player NOAH unjuk kebolehan memainkan instrumen musiknya masing-masing.
Benang merah album ini ditulis dengan lirik-lirik yang masih menjurus pada hubungan yang berbalut kisah cinta, luka, dan kesunyian dalam pengertian yang universal. Tema-tema yang sebenarnya masih sangat melekat pada lagu-lagu karya Peterpan/NOAH selama ini.
Manajemen NOAH secara bertahap memperkenalkan satu per satu lagu yang ada di album Keterkaitan Keterikatan. Meski secara ofisial album ini dirilis 9 Agustus 2019, versi full album ini sudah bisa dinikmati melalui CD yang dijual di gerai-gerai KFC.
Berikut kesan yang saya rasakan setelah mendengarkan lagu demi lagu di album ini.
– Wanitaku
Lagu ini adalah lagu yang ditempatkan paling atas dalam daftar lagu album ini. Coba dengarkan intro lagu ini di versi CD yang mana petikan gitarnya Lukman sangat menyentuh. Intro lagu ini selain membikin tubuh jadi merinding juga sekaligus menyiratkan bahwa album ini adalah album yang megah dan segar.
Oya, lagu ini sebelumnya sudah lebih dulu diperkenalkan bagian reff-nya saja. Bagian yang paling mudah dihafal di kepala orang, bahkan sempat dirilis versi RBT-nya sebelum versi utuhnya diperdengarkan.
Ariel sempat merasa buntu menyelesaikan lirik untuk bagian selain reff. Ia sampai harus meminta bantuan beberapa musisi untuk membuatkan lirik yang enak didengar. Hasilnya, dengan bantuan musisi/pencipta lagu Pongky Barata, akhirnya penulisan lagu ini bisa selesai.
Bagian paling menyenangkan saat mendengarkan lagu ini adalah ketika mendengarkan part gitar yang ada di menit 2:16. Buat saya itu suara yang sangat NOAH sekali. Apalagi kalau mendengarkan isian solo melodi sebelum lagu ini berakhir. Cantik!
– Kupeluk Hatimu
Kesan saat pertama kali mendengarkan lagu ini seketika langsung langsung jatuh cinta. Lagu bertempo paling pelan di album ini dengan balutan lirik yang puitis dan mendalam. Banyak yang bilang lagu ini terdengar seperti lagu ‘Magic’-nya Coldplay di album melankolis Ghost Stories.
Konon lirik lagu ini dikerjakan secara patungan oleh beberapa penulis/lirikus seperti Rian D’Masiv, Noe Letto, Marchella FP, dan Aan Mansyur. Ariel sepertinya sangat menyayangkan lagu ini jika liriknya ditulis dengan cara yang biasa-biasa saja, sampai mereka perlu mengundang beberapa penulis/lirikus sekaligus.
Mau tahu bagaimana proses kreatif penulisan lirik di album ini? Klik video di sini.
– Mendekati Lugu
Awalnya lagu ini saya pikir adalah lagu eksperimen NOAH yang dimulai dengan petikan bass Lan Lan yang unik. Namun, anggapan itu segera binasa ketika mendengarkan bagian reff-nya. Lagu ini termasuk mudah didengarkan dengan isian bass yang disetel menonjol di sepanjang lagu. Padahal kalau diperhatikan, lirik lagu ini cenderung sendu tapi berhasil diaransemen dengan manis.
Banyak pendengar yang mengomentari lagu ini sebagai lagu yang segar sembari membandingkan dengan lagu-lagu band Indonesia kekinian. Sementara komentar Ariel di halaman Youtube lagu ini: “We had fun composing the music, enjoy the poem”. Rasanya NOAH berhasil menjembatani penggemar lama dan penggemar baru lewat lagu ini.
– Mencari Cinta
Pertama kali mendengarkan lagu ini sekitar dua tahun yang lalu ketika NOAH konser di halaman parkir Stadion Manahan, Solo. Malam itu Ariel mencoba menggenjreng gitar sambil menyanyikan bocoran salah satu lagu baru yang kelak menjadi bagian reff lagu ‘Mencari Cinta’ ini.
Setelah mendengar versi rekamannya, tidak ada yang spesial di lagu yang penggarapan liriknya dibantu oleh Is Pusakata. Buat saya, lagu ini punya aransemen yang biasa-biasa saja. Mendengar lagu ini seperti mendengar gubahan lagu ‘Puisi Adinda’ atau lagu ‘Ini Cinta’.
Satu hal yang membuat lagu ini menjadi berbobot adalah pemilihan diksi yang tidak biasa, misalnya penggunaan kata ‘menggenggang’ dalam lirik. Atau kalau diperhatikan lebih jeli, barangkali ada yang lebih tertarik mendengarkan suara rintik hujan yang ada di bagian awal lagu.
Lagu bertempo lambat ini dinyanyikan featuring Bunga Citra Lestari. Lagu ini sebetulnya sangat Ariel sekali. Memang agak sulit untuk membayangkan jika lagu ini dinyanyikan secara bergantian antara Ariel dan BCL. Kolaborasi ini menghasilkan suara rendah Ariel dan suara tinggi BCL yang berpadu padan menghasilkan lekukan nada yang sedap di telinga.
Ekspektasi awal saya lagu ini bakal dinyanyikan seperti saat Pas Band feat BCL di lagu ‘Kumerindu’ atau saat Ariel dan BCL kolaborasi bergantian menyanyikan medley lagu ‘Saat Kau Pergi’ dan ‘Ku Katakan dengan Indah’.
Lagu ini seperti menebus hutang BCL untuk Ariel yang mengaku pernah dibuatkan lagu, tapi sayang nggak jadi dipakai. Lagu yang dimaksud adalah ‘Menghapus Jejakmu’ yang justru menjadi sangat populer di album Hari yang Cerah…
– Menemaniku
Mendengarkan lagu ini mengingatkan lagu-lagu di album pertama Peterpan. Tipikal lagu yang mudah dibawakan dan sangat mungkin dijadikan sebagai track sing-along. Secara lirik, lagu ini juga menggunakan kata-kata yang mudah dihafal dan menggunakan perulangan.
Coba perhatikan nada-nada yang dipakai di lagu ini, tidak lain menggunakan kunci nada yang dibolak-balik G, Em, D, dan C. Dengan kunci nada demikian, pendengar Peterpan akan sangat suka lagu ini karena akan segera hafal dengan aransemen ‘Mimpi yang Sempurna’.
– Kau Udara Bagiku
Kalau masih ada yang ingat lagu ‘Bebas’ di era Peterpan, maka lagu ini terdengar mirip tapi dengan tempo yang sedikit lebih lambat. Bahkan ada bagian lagu sebelum masuk melodi di menit 02:30 yang mirip dengan aransemen lagu ‘Tak Bisakah’. Lagu yang sangat Alexandria!
Bagian yang menyenangkan di lagu ini bagi saya adalah penggunaan diksi yang indah di bagian reff:
Tetap di dalam hatiku
Kau udara bagiku
Memenuhi duniaku
– My Situation
Lagu berbahasa Inggris berjudul ‘My Situation’ ini termasuk lagu yang megah di album ini. Aransemen yang digunakan di lagu ini sekilas mengingatkan gabungan musik The Cranberries, Keane, dan Coldplay.
Sepertinya NOAH mulai bergerilya untuk menjangkau pendengar yang lebih luas, paling tidak untuk pendengar di kawasan Asia. Setelah punya dua lagu berbahasa Inggris, Ariel juga sudah mulai bernyanyi dalam bahasa Jepang.
– Jalani Mimpi
Single ‘Jalani Mimpi’ sudah diperkenalkan sejak dua tahun lalu bersama dengan single ‘My Situation’. Jika melihat credit di album ini, lagu ini diciptakan dan ditulis liriknya oleh Lukman. Lagu bertempo sedang ini penuh dengan isian gitar yang catchy.
Tipikal lagu yang enak buat genjrengan gitar sambil nongkrong. Secara lirik, lagu ini adalah lagu yang sangat optimis, mencoba melupakan keraguan dan penyesalan masa lalu. Simak petikan lirik di bagian chorus ini:
Waktu akan selalu mengobati
Temukan semua yang terhenti
Dalam hidupmu
– Moshimo Mata Itsuka / Mungkin Nanti / もしもまたいつか
Lagu ini tidak bakal ditemukan di album versi digital streaming. Alasannya ya sudah jelas lagu ini adalah lagu bonus yang ada di versi CD. Aransemen lagu ini tidak dikerjakan secara penuh oleh NOAH. Hanya Ariel yang sepertinya ingin bereksperimen menyanyikan lagu Peterpan dengan bahasa Jepang.
Sudah nggak perlu dijelaskan lagi kolaborasi duo Ariel (Ariel NOAH dan Ariel Nidji) di lagu terjemahan ‘Mungkin Nanti’ ke Bahasa Jepang. Petikan gitar Ariel Nidji dengan selingan suara capo sangat renyah pun ramah didengarkan bukan saja oleh telinga orang Indonesia, tapi juga telinga orang Jepang atau telinga pendengar yang gandrung dengan lagu-lagu Jepang.
Hiroaki Kato, musisi asal negeri Nippon yang sering menyanyikan cover lagu berbahasa Indonesia itu terbukti paripurna menerjemahkan lagu yang sempat hits 14 tahun yang lalu! Salah satu lagu yang masuk dalam album dengan penjualan terbaik Peterpan sekaligus paling laku di zamannya, yaitu Bintang di Surga.
Buktinya, lagu yang pertama kali rilis melalui Youtube ini sempat memuncaki trending nomor satu dalam beberapa hari. Ada banyak sekali orang yang mengcover lagu ini sejak klipnya dirilis di Youtube. Hingga tulisan ini dibuat atau setelah 4 bulan ditayangkan, video klip lagu ini sudah diputar sebanyak lebih dari 24 juta kali dengan 914.000 likes dan 87.927 komentar. Dahsyat betul!