Liverpool baru saja mendatangkan penyerang Takumi Minamino dari RB Salzburg, tim sepakbola asal Austria. Setelah menandatangani kontrak dan lolos menjalani tes medis, ia secara resmi bergabung saat pertengahan musim 2019/2020, tepatnya per 1 Januari 2020.
Proses kepindahannya termasuk cepat. Awal musim ini, Minamino yang masih berseragam RB Salzburg sempat bermain satu grup dengan Liverpool di Liga Champions. Meskipun pada akhirnya RB Salzburg tak lolos ke babak knock-out. Bahkan Minamino sempat memberikan asis kepada Erling Haaland saat mencetak gol ke gawang Liverpool dalam babak penyisihan grup Liga Champions leg pertama.
Ada beberapa fakta unik tentang Minamino, termasuk sedekat apakah Minamino dengan pemain-pemain Liverpool saat ini. Anggap daftar berikut adalah panduan singkat mengenal Minamino sebelum melihat aksi-aksinya di lapangan hijau sebentar lagi.
1. Pemain Jepang Pertama yang Bermain untuk Liverpool, tetapi Tidak Bagi Klopp
Pemain asal Jepang dan Korea masih cukup mendominasi di Asia karena sejauh ini dua negara tersebut memiliki segudang talenta. Tim nasionalnya pun sudah menjadi langganan finalis AFC Asian Cup, bahkan menjadi wakil Piala Dunia untuk negara kawasan Asia Timur. Pemain-pemain yang berasal dari dua negara itu sudah layak mendapatkan tempat di ajang selevel Premier League.
Jika melihat pemain sepakbola asal Jepang yang pernah merumput di Premier League selama satu dekade terakhir, jumlahnya bisa dikatakan terus meningkat. Beberapa nama yang mudah diingat termasuk Junichi Inamoto (Fulham, West Bromwich Albion), Hidetoshi Nakata (Bolton Wanderers), Shinji Kagawa (Manchester United), Shinji Okazaki (Leicester City), Yoshinori Muto (Newcastle United), dan Maya Yoshida (Southampton).
Minamino menjadi pemain pertama asal negeri sakura yang bermain untuk tim yang baru saja menjadi juara Liga Champions, yakni Liverpool. Namun, ia bukanlah pemain Jepang pertama yang diasuh oleh Juergen Klopp. Saat menakhodai Borussia Dortmund, Klopp juga pernah menangani pemain Jepang, Shinji Kagawa, sebelum diboyong ke Setan Merah pada 2012 lalu.
2. Pemain Ketiga RB Salzburg yang Diboyong The Reds Dalam Tiga Tahun Terakhir
Dalam lima tahun terakhir, Liverpool mungkin salah satu tim yang gemar mengambil beberapa pemain dari satu klub yang sama dengan jeda yang berdekatan. Beberapa tahun silam, kita masih ingat bagaimana Liverpool gemar mengambil pemain dari Southampton.
Beberapa nama pemain eks Southampton yang kini masih tercatat dalam skuat tim utama saat ini yaitu Adam Lallana (gabung tahun 2014), Dejan Lovren (gabung tahun 2014), Nathaniel Clyne (gabung tahun 2015), Sadio Mane (gabung tahun 2016), juga Virgil van Dijk (gabung tahun 2018).
Dua pemain AS Roma yang sedang bersinar saat itu, Mohammed Salah dan Alisson, secara berturut-turut juga dibeli The Reds, masing-masing pada tahun 2017 dan 2018.
Sebelum bergabung dengan Southampton, Sadio Mane juga merupakan pemain muda RB Salzburg. Setahun kemudian, Naby Keita sudah diumumkan bisa bergabung dengan Liverpool mulai musim 2018/2019. Dan yang paling baru, Minamino baru akan bergabung pada tahun 2020. Uniknya, Keita dan Minamino sempat bermain bersama di klub yang kini diasuh oleh Jesse Marsch.
Hey @LFC, who’s next? 😉
// #Mane #Keita #Minamino #MadeinSalzburg pic.twitter.com/4XYO87OKSh
— FC Red Bull Salzburg (@RedBullSalzburg) December 19, 2019
3. Pengganti Adam Lallana yang Bakal Hengkang di Akhir Musim
Web statistik Squawka pernah mencatat kemampuan seorang Minamino. Secara atribut, ia lebih mirip dengan Adam Lallana atau Firmino ‘mini’. Atribut yang menjadi kekurangan Minamino dibandingkan kedua pemain itu adalah kemampuannya dalam melakukan sundulan, karena ia memiliki ukuran tubuh yang lebih pendek.
Namun, Minamino punya gaya bermain yang berbeda dengan kedua pemain itu. Ia biasa dimainkan sebagai seorang penyerang tengah maupun penyerang sayap. Normalnya, ia diposisikan sebagai nomor 10.
Di musim pertamanya bersama RB Salzburg, ia bahkan pernah dimainkan sebagai bek sayap. Lalu di musim kedua pernah dimainkan sebagai nomor 10. Rene Maric, kepala pelatih RB Salzburg, menyebutnya sebagai pemain yang cerdas, lincah, dan punya teknik yang bagus.
He’s quite complete. Normally best as #10, but can play as forward/striker or winger, too. In our first season @RedBullSalzburg we even used him twice as wingback, in our second season he was an 8 in 4-diamond-2 a few times. Very smart, great scorer, agile & technically good. https://t.co/tTPkMFGjUd
— RM (@ReneMaric) December 19, 2019
Pasca cedera, Lallana jarang mendapatkan menit bermain di skuat inti Liverpool. Ia lebih sering menjadi pemain pengganti lantaran stok pemain tengah Liverpool yang melimpah. Kontrak Lallana segera berakhir pada akhir musim ini dan sejauh ini ia memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya.
Klopp sebetulnya masih belum rela ditinggal oleh Lallana dan sempat menawari perpanjangan kontrak satu tahun. Keputusan tersebut membuat datangnya Minamino digadang-gadang sebagai pemain pengganti Lallana. Lallana bakal merasa kesempatan bermain di skuat inti semakin berkurang.
4. Harga Banderol yang Sangat Murah
Salah satu apresiasi yang perlu diberikan untuk Liverpool adalah soal biaya transfer pemain. Dalam beberapa kali kesempatan, Liverpool memainkan strategi transfer yang bisa dibilang cerdik dan tidak terkesan jor-joran. Ini juga terjadi pada pembelian Minamino.
Dengan harga banderol 7,25 juta paun, Minamino mendapatkan kontrak selama 4,5 tahun di Liverpool. Pada saat yang bersamaan, beberapa klub top Eropa juga sedang tertarik membawa Minamino, termasuk Manchester United. Namun, apa daya, Minamino lebih tertarik dipinang oleh Liverpool.
Mengapa pemain berusia 24 tahun yang lahir di Izamisano itu bisa dibeli sebegitu murah? Hal ini lagi-lagi tidak jauh dari peran Direktur Olahraga Liverpool, yaitu Michael Edwards, yang ternyata berteman baik dengan Direktur Olahraga RB Salzburg, Christoph Freund. Jauh-jauh hari, Edwards ternyata sudah mengendus klausul pelepasan murah Minamino dari Freund dengan harga miring.
5. Mantan Pemain Ralf Rangnick
Rangnick saat ini tengah menangani klub RB Leipzig, klub rival RB Salzburg. Ia adalah pelatih sekaligus manajer berkebangsaan Jerman yang juga pernah membina beberapa klub asal Jerman dan Austria, termasuk VfB Stuttgart, Hannover 96, Schalke 04, juga 1899 Hoffenheim.
Rangnick adalah pelatih yang sukses memoles beberapa pemain Liverpool saat ini ketika mereka masih berusia muda. Beberapa pemain tersebut termasuk Roberto Firmino (ketika di Hoffenheim), Naby Keita (ketika di RB Salzburg), Sadio Mane (ketika di RB Salzburg), dan Joel Matip (ketika di Schalke). Minamino didatangkan ketika Rangnick menjabat sebagai direktur olahraga Salzburg.
Konon Klopp mengidolai kepelatihan Rangnick karena pendekatan taktikalnya yang mirip. Rangnick juga punya pendekatan taktik proaktif dengan metode high-pressing dan counter-pressing sebagai senjata utamanya.
“Saya pikir, di antara klub-klub top Eropa, dia (Klopp) sepertinya memiliki mantan pemain saya yang paling banyak,” tutur Rangnick, dilansir Goal English.
6. Postur Tubuh Minamino Lebih Tinggi dibandingkan Xherdan Shaqiri
Sekilas jika melihat penampilan Minamino, ia memiliki postur tubuh yang kurus dan tinggi badan yang jauh lebih kecil dibanding rata-rata pemain Liverpool. Ia memiliki perawakan orang Asia tulen, terutama Jepang, pada umumnya.
Mungkin banyak yang menyangka jika Minamino punya tinggi badan yang paling kecil dibandingkan dengan semua pemain Liverpool saat ini. Faktanya, tinggi badan Minamino ternyata masih sedikit lebih tinggi ketimbang Xherdan Shaqiri. Minamino memiliki tinggi badan 1,75 cm dan berat badan 67 kg, sementara Shaqiri memiliki tinggi badan 1,69 cm dan berat badan 72 kg.
7. Minamino Mengenakan Nomor Punggung 18
Saat masih bermain untuk RB Salzburg, Minamino mengenakan nomor punggung 18. Begitupun saat ia berpindah ke Liverpool, ia akan tetap mengenakan nomor punggung tersebut karena memang belum ada yang memakainya.
Pemain Liverpool terakhir yang mengenakan nomor punggung 18 adalah Alberto Moreno yang kini bermain untuk Villareal. Beberapa pemain lawas yang pernah memakai kostum bernomor 18 di antaranya adalah Dirk Kuyt, John Arne Riise, juga Michael Owen.