Bila Anda iseng mengetikkan kata kunci ‘tips sukses ngeblog’ di halaman pencarian Google, akan muncul banyak sekali web yang memberikan cara instan untuk meraih penghasilan dari ngeblog. Padahal tidak semudah itu untuk meraih kesuksesan yang nyata. Salah-salah, Anda bisa menyerah duluan di tengah jalan.
Para blogger pemula biasanya akan lebih mudah tertarik dengan cara-cara instan semacam itu. Ia belum bisa menakar bakal seperti apa dunia blogging di masa depan. Apalagi dengan iming-iming ‘meraih jutaan dolar’ dari ngeblog. Mereka lupa bahwa ada hal lain yang mesti dipertimbangkan dan dipahami sebelum serius ngeblog.
Ibarat kalau mau jadi atlet lompat jauh, sebelum melompat pada titik yang sudah ditentukan, ia harus melakukan ancang-ancang yang matang. Kalau tidak, lompatannya bakal pendek atau justru gagal saat menginjak titik lompat.
Nah, empat tips berikut bisa menjadi ‘titik lompat’ bagi siapa saja yang ingin memulai ngeblog. Keempat tips ini bagi saya masih sering dilupakan para blogger, baik yang pemula maupun yang sudah berpengalaman.
Konsistensi
Blog itu ibarat rumah. Jika tak pernah dikunjungi, ditengok, dan dibersihkan, ia tak lebih dari rumah kosong. Padahal ketika rumah itu difungsikan sebagaimana mestinya, ia bisa memberikan manfaat bagi orang lain dengan cara dikontrakkan atau disewakan. Rumah yang kosong itu setidaknya bisa memberi kehidupan buat siapa pun yang mau tinggal di sana.
Sama halnya seperti blog. Jika tak pernah diisi konten-konten yang bermutu dan dikelola dengan baik, maka ia hanyalah sebuah pajangan. Ada kalanya orang sesekali singgah ke dalam blog kita, tetapi bisa jadi orang tersebut semakin lama akan bosan karena tak ada konten baru yang diunggah ke blog. Blog menjadi terlihat kering dan seperti kosong tanpa penghuni.
Jika kita masih percaya bahwa tulisan yang ada di blog kita akan menemukan pembacanya, maka untuk memperbanyak peluang tersebut, mau tak mau harus konsisten menulis. Rumah tersebut harus sering-sering diisi dengan tulisan-tulisan baru sehingga para tamu yang berkunjung tak mudah jenak dan jumlahnya tak makin surut.
Tak peduli mau sebulan sekali, seminggu sekali, tiga hari sekali, atau bahkan sehari sekali mengisi konten blog. Yang penting konsisten saja dulu, tak usah risau berlebihan dengan kualitas konten yang sudah jadi.
Kita nggak pernah tahu, nanti, besok, lusa, minggu depan, atau berhari-hari yang akan datang, akan ada orang yang bisa mengambil manfaat dari tulisan yang ada di dalam ‘rumah’ kita.
Menentukan ceruk
Tidak ada kewajiban bagi seorang blogger untuk menulis topik-topik tertentu yang hanya disukai atau dikuasai. Namun, tak ada salahnya juga menentukan niche atau ceruk apa yang akan ditonjolkan ke dalam web blog kita. Hal ini bisa menjadi semacam ‘plang’ rumah bagi pengunjung yang ingin membaca tulisan-tulisan lain yang ada di dalam blog.
Misal jika personal branding seseorang adalah pribadi yang berkecimpung di dunia teknologi, maka akan lebih cocok jika dia memiliki porsi tulisan tentang teknologi yang lebih banyak ketimbang tema-tema tulisan yang lain. Orang asing yang baru pertama kali berkunjung ke blognya akan dengan mudah mengenali latar belakang pemilik dari blog tersebut.
Memang ada jenis blogger yang lihai menulis beragam topik. Akan tetapi, blogger semacam itu biasanya masih punya benang merah atau ciri khas di dalam tulisan-tulisannya. Entah dari gaya menulisnya, entah dari sudut pandangnya yang selalu segar, atau entah dari cara memberikan gimmick-gimmick dalam tulisannya.
Salah satu contoh blogger yang masuk kategori tersebut adalah Pak Dahlan Iskan, CEO Jawa Pos Group. Melalui halaman blognya yang beralamat di disway.id itu, kita bisa melihat catatan-catatan hariannya ditulis secara konsisten dan memberi ruang untuk ikut mengomentari banyak topik. Jika diamati baik-baik, setiap tulisan Pak Dahlan Iskan punya gaya tulisan yang renyah, santai, dan mudah dipahami orang awam.
Unik dan original
Tulisan-tulisan yang ditulis dengan gaya percakapan sehari-hari biasanya akan lebih mudah menarik atensi orang lain. Pun netizen sekarang sudah terbiasa membaca postingan-postingan yang ada di berbagai media sosial. Dari yang jumlah karakternya pendek (Twitter) sampai yang jumlah karakternya panjang (Facebook). Mereka terbiasa membaca tulisan opini atau pengalaman pribadi orang lain tanpa terbatas, oleh misalnya harus ditulis dengan gaya baku atau EYD.
Tulisan-tulisan ala media sosial biasanya akan menyisipkan bagian-bagian yang bisa menunjukkan sisi emosional si penulis, entah itu senang, sedih, kecewa, terenyuh, bahagia, happy ending, sad ending, dan sebagainya. Atau bisa juga tulisan tersebut melahirkan sebuah pertanyaan yang mempersilakan pembaca untuk setuju atau tidak setuju atas opini yang ditulis.
Kata kuncinya adalah unik dan original. Unik berarti punya sudut pandang yang berbeda dengan opini orang lain atas sebuah isu yang sama. Original berarti tulisan tersebut belum pernah dipublikasikan di media mana pun. Sehingga tulisan yang memenuhi dua kata kunci tadi mempunyai peluang tinggi untuk dibagikan secara manasuka oleh orang lain.
Jika beruntung, tulisan punya peluang menjadi viral dan banyak dibahas di berbagai macam media konvensional maupun media sosial. Saya termasuk blogger yang percaya bahwa tulisan yang viral itu adalah bonus, bukan tujuan. Tujuan ngeblog cuma satu, berbagi opini, informasi, dan pengalaman.
Pilih hosting yang terpercaya
Tips yang keempat ini lebih mengarah ke hal yang bersifat teknis dan masih sering dilupakan para blogger pemula. Jika seseorang memang berniat sukses lewat internet melalui platform blogging, saya menyarankan untuk segera mempunyai blog yang dihosting sendiri. Artinya blog tersebut bukan diletakkan pada platform blogging gratisan semacam Blogspot.com atau WordPress.com.
Hindari menggunakan layanan hosting yang gratis karena biasanya fiturnya terbatas dan sulit dikelola. Sekarang ini sudah ada banyak alternatif penyedia Hosting Murah dengan harga terjangkau. Layanan dan kemudahan yang diberikan sudah sangat mumpuni. Bahkan bagi orang awam sekalipun yang mungkin belum familiar dengan teknis mengelola web.
Jangan khawatir, customer service mereka biasanya akan dengan senang hati membantu proses instalasi CMS (content management system) sampai blognya bisa online dan diakses di seluruh penjuru dunia.
Saya sendiri sudah lebih dari sepuluh tahun ngeblog dan sudah merasakan asam garam dunia hosting. Untuk memilih hosting yang terpercaya memang harus hati-hati, karena banyak hosting abal-abal yang kelihatannya murah, tetapi di belakangnya menyimpan beberapa kekurangan.
Misalnya performa servernya kurang andal; hosting sering down, mudah diretas, dan sulit diakses di beberapa perangkat dan tempat; atau customer service-nya yang kurang ramah. Nah, untuk menghindari persoalan-persoalan semacam itu, saya lebih suka meletakkan file-file web untuk blog saya di Hosting Indonesia, bukan di hosting luar negeri. Jika ada kendala, komunikasi cenderung lebih lancar karena menggunakan Bahasa Indonesia. Mau upgrade paket hosting pun tinggal menghubungi CS.
Selain itu, persoalan jam kerja dan pembagian waktu antarnegara yang berbeda terkadang jadi kendala jika hosting diletakkan di luar negeri. Dari pengalaman, meskipun ada sistem ticketing untuk melaporkan keluhan customer, keluhan tersebut baru dibalas CS sampai berjam-jam kemudian. Padahal customer sedang membutuhkan jawaban saat itu juga.