Dari contoh tutorial pada artikel-artikel sebelumnya tentang fungsi-fungsi Scilab, dapat diambil beberapa ringkasan mengenai fungsi-fungsi yang umum digunakan, yaitu sebagai berikut :
1. Dalam Scilab terdapat beberapa fungsi-fungsi umum yang sering digunakan untuk melakukan operasi perhitungan bilangan (baik bentuk scalar, bilangan kompleks, maupun matriks). Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan sesuai kegunannya yaitu fungsi pembulatan angka, fungsi-fungsi dasar matematika, fungsi-fungsi kompleks, fungsi-fungsi trigonometri, fungsi matriks khusus, fungsi operasi matriks, serta fungsi perhitungan matriks.
2. Fungsi pembulatan angka meliputi fungsi-fungsi sebagai berikut :
- Fungsi floor (x), digunakan untuk melakukan pembulatan ke angka bulat bawah
- Fungsi round (x), digunakan untuk melakukan pembulatan ke angka bulat terdekat
- Fungsi fix (x), digunakan untuk melakukan pembulatan ke angka bulat terdekat menuju nol
- Fungsi ceil (x), digunakan untuk melakukan pembulatan ke angka bulat ke atas
Variabel ‘x’ pada fungsi-fungsi di atas dapat berupa bilangan skalar maupun nama matriks yang sudah terdefinisi.
3. Fungsi-fungsi dasar matematika meliputi fungsi-fungsi sebagai berikut :
- Fungsi abs (x), digunakan untuk menentukan nilai mutlak suatu bilangan
- Fungsi sign (x), digunakan untuk menentukan tanda bilangan (positif, negative, nol)
- Fungsi exp (x), digunakan untuk menghitung nilai eksponen dari suatu bilangan yaitu ex
- Fungsi log (x), digunakan untuk menghitung logaritma natural dari x, yaitu ln x
- Fungsi sqrt (x), digunakan untuk menghitung akar kuadrat suatu bilangan, yaitu [latex]\sqrt{x}[/latex]
Variabel ‘x’ pada fungsi-fungsi di atas dapat berupa bilangan scalar maupun nama matriks yang sudah terdefinisi.
4. Fungsi-fungsi bilangan kompleks meliputi fungsi-fungsi sebagai berikut :
- Fungsi abs (x), digunakan untuk mencari nilai modulus x yaitu [latex]\sqrt{a^2+b^2}[/latex]
- Fungsi conj (x), digunakan untuk mencari lawan atau konjugat dari x yaitu [latex]\bar{x}[/latex]
- Fungsi real (x), digunakan untuk menentukan bagian nyata (real) dari suatu bilangan kompleks
- Fungsi imag (x), digunakan untuk menentukan bagian khayal (imajiner) dari suatu bilangan kompleks
Variabel ‘x’ pada fungsi-fungsi di atas merupakan bilangan kompleks x = a + b*%i, yang penulisannya dapat berbentuk scalar maupun bentuk matriks.
5. Fungsi-fungsi operasi trigonometri meliputi fungsi sebagai berikut :
- Fungsi sin (x), digunakan untuk menghitung nilai sinus dari suatu bilangan (sudut) x
- Fungsi cos (x), digunakan untuk menghitung nilai cosines suatu bilangan (sudut) x
- Fungsi tan (x), digunakan untuk menghitung nilai tangent suatu bilangan (sudut) x
- Fungsi asin (x), digunakan untuk menghitung nilai arc sinus dari suatu bilangan x (kebalikan dari sin (x))
- Fungsi acos (x), digunakan untuk menghitung nilai arc cosines dari suatu bilangan x (kebalikan dari cos (x))
- Fungsi atan (x), digunakan untuk menghitung nilai arc tangent dari suatu bilangan x (kebalikan dari tan (x))
6. Fungsi-fungsi matriks khusus meliputi fungsi sebagai berikut :
- Fungsi eye (m,n), digunakan untuk membangkitkan matriks identitas dengan ukuran baris m dan ukuran kolom n
- Fungsi zeros (m,n), digunakan untuk membangkitkan matriks nol dengan ukuran baris m dan ukuran kolom n
- Fungsi ones (m,n), digunakan untuk membangkitkan matriks satuan dengan ukuran baris m dan ukuran kolom n
Apabila terdapat suatu matriks yang sebelumnya sudah terdefinisi dengan nama tertentu, (misal P), maka penulisan fungsi-fungsi tersebut dapat diubah menjadi :
- Fungsi eye (P)
- Fungsi zeros (P)
- Fungsi ones (P)
Ukuran matriks yang dihasilkan oleh ketiga fungsi di atas sama dengan ukuran matriks P
7. Fungsi-fungsi perhitungan matriks meliputi fungsi sebagai berikut :
- Fungsi det (A), digunakan untuk menghitung determinan dari matriks A
- Fungsi diag (A), digunakan untuk menentukan vektor matriks diagonal dari matriks A
- Fungsi inv (A), digunakan untuk menghitung matriks invers dari matriks A