Selamat Jalan The Citizen, Selamat Datang Liverpool di Semifinal Liga Champions 2017/2018

Hasil pengundian babak perempat final yang mempertemukan Manchester City dan Liverpool memang bukan menjadi laga yang isitimewa. Pasalnya kedua tim tersebut sudah sering bertemu di Premier League. Musim ini saja, Liverpool menjadi salah satu tim yang bisa mengalahkan Manchester City. Tapi harus diingat juga bila Liverpool juga sempat dibantai oleh The Citizen dengan skor telak 5-0 di musim yang sama.

Antusiasme permainan di liga lokal tentu berbeda dengan Liga Champions. Pengalaman, mental, dan strategi benar-benar dibutuhkan oleh kedua tim yang sedang bertanding. Dua pelatih dengan gaya permainan yang berbeda dipertaruhkan untuk menjawab strategi apa yang bakal disodorkan ketika laga dimulai.

Manchester City boleh terlihat superior di Premier League, tapi ini adalah Liga Champions yang mengenal fase knock-out dengan perhitungan gol kandang-tandang. Drama-drama sepakbola acapkali terjadi pada sembilan puluh menit. Selalu panas dan menggairahkan hanya untuk meraih jalan mendekap trofi Liga Champions.

Performa City seminggu ini mungkin sedang tidak baik. Kalah di Anfield dengan skor cukup telak, 3-0,  saat leg 1 melawan Liverpool. Lalu tumbang oleh Manchester United di Etihad setelah lebih dulu menceploskan dua gol sebelum dibalas tiga gol. Soal yang terakhir itu, Manchester City tentu harus menunda jadi juara Premier League sampai mereka punya selisih poin aman untuk beberapa sisa laga musim ini.

Kemenangan Liverpool yang bertubi-tubi disokong oleh konsistensi lini depan Liverpool. Salah yang kini telah mengoleksi 9 gol selama kompetisi LIga Champions musim ini selalu bisa menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi. Koleksi golnya hampir menyamai konsistensi pemain sekelas Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi di kancah Eropa.

Ada banyak pemain baru hadir dalam skuat Liverpool musim ini. Klopp mulai banyak memasangkan kiper Loris Karius ketimbang Simon Mignolet. Di sisi pertahanan ada Trent Alexander Arnold, Andy Robertson, dan Virgil van Dijk yang baru bergabung separuh musim ini. Di lini tengah, Chamberlain semakin banyak mendapatkan jatah bermain.

Khusus lini depan Liverpool, komposisi terbaik sejauh ini masih dipegang oleh trio Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah. Tiga pemain yang masih sulit digantikan oleh pemain-pemain seperti Solanke dan Danny Ings. Selain Salah yang sudah mengoleksi 9 gol, di bawahnya ada Firmino yang sudah mengoleksi 8 gol dan Mane yang sudah mengoleksi 7 gol.


Babak semifinal nanti bisa jadi sesi yang menarik untuk diikuti, dengan menyisakan empat tim yang lolos dari empat negara berbeda, yaitu Liverpool (Inggris), AS Roma (Italia), Real Madrid (Spanyol), dan Bayern Munchen (Jerman). Madrid dan Munchen masuk sebagai dua tim yang belakangan paling rajin masuk babak semifinal. Sementara Liverpool dan AS Roma meskipun jarang masuk babak semifinal, tapi keduanya punya catatan manis saat lolos hingga ke babak semifinal Liga Champions.

Tak disangka, hasil undian babak semifinal benar-benar mempertemukan Liverpool vs AS Roma, sementara Real Madrid akan berhadapan dengan Bayern Munchen. Tim unggas bertemu dengan tim serigala. Klopp lebih banyak punya pengalaman melatih klub hingga babak semifinal seperti saat ia menangani Borussia Dortmund tahun 2013 silam. Sementara itu, bagi Di Francesco, ini adalah pertama kalinya ia melatih klub yang lolos hingga babak semi final Liga Champions.

Tahun ini barangkali bukan tahunnya Klopp di Premier League, tapi bisa jadi ini adalah tahunnya Klopp di Liga Champions. Liga Premier League musim mendatang juga semakin bergairah jika Liverpool bisa menarik pemain-pemain berbakat agar tim lebih konsisten meraup kemenangan demi kemenangan.

#YNWA

 

Komentar
You May Also Like